Selasa, Januari 19, 2021
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Pro Kontra Anak-anak WNI Eks ISIS, Dipulangkan atau Tidak?

Irfan Mualim by Irfan Mualim
13th Februari 2020
in Nasional
0
Mahfud Khawatir Eks Simpatisan ISIS Kembali Indonesia Berpotensi Sebar Terorisme
473
SHARES
739
VIEWS

JAKARTA – Keputusan Pemerintah menolak memulangkan WNI eks ISIS, namun bakal membawa pulang anak-anak mereka yang dibawah umur 10 tahun ke Indonesia, menimbulkan pro dan kontra. 

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengatakan negara harus memberikan perlindungan khusus kepada anak-anak WNI eks ISIS tersebut, sebab mereka adalah korban.

“Apalagi anak dalam hal ini posisinya sebagai korban. Maka wujud kehadiran negara mesti terlihat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Menurut Susanto, perlindungan terhadap anak, sesuai dengan norma hukum Undang-undang nomor 35 tahun 2014 pasal 59. Dimana pemerintah baik pusat maupun daerah dan lembaga negara wajib memberikan perlindungan khusus bagi anak termasuk anak korban jaringan terorisme.

Karena itu, seharusnya menjadi pertimbangan mengambil langkah pemulangan anak-anak WNI eks simpatisan ISIS tersebut. 

Menurut Susanto, ada beberapa yang harus dilakukan pemerintah dalam mengambil langkah pemulangan. Diantaranya melalui penguatan ideologi kebangsaan, nasionalisme, rehabilitasi secara tuntas, dan pendampingan sosial. 

“Ini mandat negara melalui undang-undang. Tentu norma ini mesti dipertimbangkan sebagai acuan untuk mengambil langkah terkait anak yang diduga bergabung dengan ISIS,” katanya.

Namun berbeda dengan Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, yang mengapresiasi niat pemerintah terkait rencana pemulangan anak-anak yang orang tuanya eks ISIS ke tanah air. Namun mengingatkan seleksi ketat harus dilakukan. 

“Walaupun dia masih anak anak, tapi bila mempunyai pemikiran radikalisme dan tidak mengakui Pancasila, tidak perlu di pulangkan,” ujarnya saat dihubungi.

“Artinya jika anak-anak pernah terlibat latihan senjata atau mendapat paparan ISIS. Apalagi pernah menjadi eksekutor pembunuhan bersama ISIS maka tak akan dipulangkan,” Ken menambahkan. 

Ken khawatir apabila anak-anak tersebut dikembalikan ke Indonesia, bakal membuat masalah baru. Karena itu, perlu perhatian pemerintah, apakah anak tersebut masih bersama orang tuanya atau hidup seorang diri alias yatim piatu karena orang tuanya telah meninggal bersama ISIS. 

“Ya lihat aja apakah ada orang tuanya atau yatim piatu. Jangan sampai ketika kembali ke tanah air menjadi masalah baru di Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mempertimbangkan untuk memulangkan anak-anak eks WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah, Turki dan di beberapa negara. 

“Anak-anak di bawah 10 tahun akan dipertimbangkan case by case. Apakah anak itu di sana ada orang tua atau tidak,” kata Menkopolhukam, Mahfud MD, di Bogor, Selasa (11/2/2020).

Mahfud MD mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap anak-anak di bawah usia 10 tahun yang berada di wilayah itu. Sebab data yang ada, masih berasal dari pihak luar, seperti badan intelijen amerika, CIA.

Tags: ISISTerorismeWNI Eks ISIS
Ke Jenewa, Kepala BNPT Bahas FTF Returnees

Ke Jenewa, Kepala BNPT Bahas FTF Returnees

6th Desember 2019
Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Putra Makassar Jabat Panglima Kodam Hasanuddin

Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Putra Makassar Jabat Panglima Kodam Hasanuddin

9th Januari 2020
Takut Banjir Susulan,  Satu Desa di Banten Pilih Mengungsi

Takut Banjir Susulan, Satu Desa di Banten Pilih Mengungsi

4th Januari 2020
BNPT: Tangkal Radikalisme, Dimulai dari Hal Kecil

BNPT: Tangkal Radikalisme, Dimulai dari Hal Kecil

20th Januari 2020
Polisi Larang Kegiatan FPI, Eks Kuasa Hukum Bantah Ada Anggota Terindikasi Terorisme

Polisi Larang Kegiatan FPI, Eks Kuasa Hukum Bantah Ada Anggota Terindikasi Terorisme

5th Januari 2021
Booz Allen Menangkan Kontrak Intelijen Buatan di Departemen Pertahanan Amerika

Booz Allen Menangkan Kontrak Intelijen Buatan di Departemen Pertahanan Amerika

20th Mei 2020
Perempuan dan Generasi Muda Rentan Terpapar Radikal Terorisme

Perempuan dan Generasi Muda Rentan Terpapar Radikal Terorisme

23rd Februari 2020

Raih Kemenangan Lawan COVID-19 di Hari yang Fitri

21st Mei 2020

TMMD-108 dan Warung Gorengan Marsin di Kolaka

14th Juli 2020

Panglima TNI ke Pangab Singapura: Kerjasama dan Saling Percaya Kunci Keberhasilan

23rd Juli 2020

Rudy Marcelo Darma Putra Maywa, Bayi yang Lahir Ditangan Prajurit TNI

24th Oktober 2019

Kepala Bakamla Jajal Alutsista Pindad

7th Agustus 2020

Satgas Yonif 125/SMB Gandeng Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Kampung Cegah Covid-19

24th Juni 2020

Gebrakan Suhardi Alius Cegah Radikal Terorisme, dari Kampus Hingga Dapat Rekor MURI

11th Mei 2020

Google Digugat ke Pengadilan

30th Oktober 2019

Panglima TNI Pastikan Netralitas TNI pada Pilkada Serentak

28th September 2020
  • Pedoman Pemberitaan
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Sitemap

© 2020 Copyright Gardanasional.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional

© 2020 Copyright Gardanasional.net

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In