Jumat, Januari 22, 2021
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Kuatkan Pemahaman Pancasila dan Agama, Ketua FKPT Kalteng Beberkan Ini

Irfan Mualim by Irfan Mualim
20th Februari 2020
in Nasional
0
Kuatkan Pemahaman Pancasila dan Agama, Ketua FKPT Kalteng Beberkan Ini
469
SHARES
733
VIEWS

JAKARTA – Dalam upaya penguatan pemahaman hubungan antara Pancasila dan agama, masyarakat harus diberikan wawasan kebangsaan, moderasi beragama, dan keteladanan.

Hal tersebut ditegaskan Ketua FKPT Kalimantan Tengah yang juga Rektor IAIN Palangkaraya, Khairil Anwar, di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

“Karena moderasi beragama itu melihat bagaimana Islam yang wasathiyah. Tidak ekstrem kanan yang tekstualis, intoleran atau pun ekstrem kiri yang liberal,” ujarnya. 

Menurutnya, menarik orang-orang yang berpaham ekstrem dengan berdialog merupakan salah satu cara. Karena itu, ia menyarankan pentingnya penguatan wawasan kebangsaan tentang nilai-nilai Pancasila kepada ustad dan penceramah yang cenderung tekstualis.

“Selain moderasi beragama juga harus diikuti dengan wawasan kebangsaan. Nilai-nilai pancasila harus dibumikan juga ke pesantren-pesantren. Dan yang paling penting sekali adalah keteladanan,” katanya.

Ia menegaskan, masyarakat perlu role model yang baik untuk diteladani. Hal tersebut menjadi inti dari nilai Pancasila. “Nabi Muhammad sendiri 80 persen dakwahnya bilhal, dakwah dengan keteladanan. Hanya 20 persen dengan dakwah bil lisan, dengan ceramah,” kata dia.

Ketika masyarakat melihat perilakunya baik, lanjut Anwar, maka bakal mudah diterima dan diikuti. Begitu pula peran pemerintah yang harus membuat kebijakan yang sesuai dan tepat. Seperti memberantas hoaks dan fitnah.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menjelaskan, sejatinya agama dan Pancasila tidak bertentangan karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius sejak lama.

“Sejak sebelum tahun 1945 itu sudah dipikirkan apakah bangsa kita ini nanti berdasarkan Pancasila atau agama. Kemudian akhirnya para pemimpin bangsa sepakat bahwa negara kita bukan berdasarkan agama atau sekuler tetapi berdasarkan Pancasila,”  katanya.

Pancasila diilhami dari nilai-nilai agama, sehingga mulai dari sila pertama hingga sila kelima itu tidak ada yang bertentangan dengan agama.

“Contohnya seperti sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu kan berdasarkan nilai-nilai agama. Tapi kalau ada pemahaman terhadap yang seagama saja berbeda, lalu memahami bahwa Pancasila itu thogut, ini pemahaman yang keliru,” ujarnya.

Pemahaman yang keliru dan sempit serta cenderung tekstualis serta adanya keinginan membuat negara berdasarkan Islam, yang membuatnya salah dalam memaknai Pancasila.

“Pancasila itu mistsaqan ghalidz yang artinya kesepakatan dari semua tokoh masyarakat, tokoh negara para pendiri bangsa kita,” ujar dia.

Selain itu, menurutnya lembaga pendidikan juga perlu untuk menanamkan pemahaman yang benar tentang Pancasila melalui kurikulum pendidikan mulai dari SD/madrasah sampai perguruan tinggi.

Anwar menilai, upaya itu sangat penting, apalagi menyikapi kemajuan teknologi sekarang ini. Menurutnya keberadaan handphone dan gadget serta media sosial, membuat pemahaman generasi muda atau generasi milenial tentang Pancasila menjadi sangat berat.

“Mungkin masih banyak anak  muda kita tidak hapal Pancasila. Jadi harus diajarkan, nilai-nilainya, diimplementasikan dan yang tidak kalah pentingnya adalah keteladanannya,” katanya.

Tags: FKPTPancasilaTerorisme
Kikis Intoleransi pada Dunia Pendidikan, Pemerintah Harus Tegas

Kikis Intoleransi pada Dunia Pendidikan, Pemerintah Harus Tegas

23rd Januari 2020
IDI hingga Pakar Kandungan Bantah Pernyataan KPAI

IDI hingga Pakar Kandungan Bantah Pernyataan KPAI

23rd Februari 2020
CIA Rancang Teknologi Baru Batasi Senjata Rudal Anti-Pesawat

CIA Rancang Teknologi Baru Batasi Senjata Rudal Anti-Pesawat

31st Desember 2019
Intoleransi dan Radikalisme, Lebih Berbahaya dari Virus Corona

Intoleransi dan Radikalisme, Lebih Berbahaya dari Virus Corona

12th Maret 2020
Pengamanan Teroris di Lapas Belum Maksimal, Pengamat Ini Beberkan Buktinya

Baku Tembak, Dua Terduga Teroris Tewas

16th November 2019
Wartawan di Mamuju Tewas, JMSI Desak Kepolisian Usut Tuntas

Wartawan di Mamuju Tewas, JMSI Desak Kepolisian Usut Tuntas

21st Agustus 2020
Peringatan Pengabdian 32 Tahun Akabri, KSAL:Bagikan Ribuan Bansos hingga Bedah Rumah

Peringatan Pengabdian 32 Tahun Akabri, KSAL:Bagikan Ribuan Bansos hingga Bedah Rumah

27th Juli 2020

PPATK Hentikan Sementara Transaksi Rekening FPI, Alasannya?

7th Januari 2021

Ternyata Ini Tugas Prabowo Ditunjuk Jadi Menteri

26th Oktober 2019

Polisi Tegaskan, Kematian Terduga Teroris di Jabar Akibat Sakit yang Diderita

8th Juni 2020

Antisipasi Aksi Terorisme Selama Natal, Polda Bali Turunkan Tim Jinak Bom

25th Desember 2019

Belum Ada Keputusan Nasional, Eks Kombatan ISIS Belum Bisa Dipulangkan

21st November 2019

Prajurit Pamtas Yonif 413 Kostrad Bantu Warga Pindahkan Rumah

18th September 2020

Rusia Periksa Mendadak Peralatan Militer, Kenapa?

20th Juli 2020

New Normal, Tak Menyulutkan Kemandirian Alutsista TNI

11th Juni 2020

Militer Amerika Terapkan Lima Prinsip pada Kecerdasan Buatan

4th Maret 2020
  • Pedoman Pemberitaan
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Sitemap

© 2020 Copyright Gardanasional.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional

© 2020 Copyright Gardanasional.net

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In