Sabtu, April 17, 2021
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Isu Radikalisme Jangan Diabaikan di Tengah Penyebaran Covid-19

Irfan Mualim by Irfan Mualim
22nd April 2020
in Nasional
0
Radikalisme Sebaiknya Diganti dengan Anti-Pancasila
477
SHARES
745
VIEWS

JAKARTA – Di tengah penyebaran pandemi Covid-19, seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat fokus pada isu sosial, ekonomi, dan keuangan. Padahal ada isu yang membahayakan negara, yaitu radikalisme.

Peneliti Senior Balitbang Kementerian Agama (Kemenag), Abdul Jamil Wahab, mengatakan, kelompok radikalisme bisa mengambil keuntungan dari situasi wabah saat ini, dengan menyebarkan pengaruhnya kepada masyarakat.

Oleh karena itu, semua pihak tidak boleh mengabaikan isu radikalisme. Karena dapat mengancam ideologi dan keamanan negara. “Harus selalu meningkatkan kewaspadaan pada hal yang mengancam keamanan, apakah itu radikalisme, terorisme, narkoba, dan bahaya lainnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Abdul menilai, aksi radikalisme tidak mudah dihilangkan. Karena dalam konsepnya, kelompok tersebut bertopeng agama dengan tujuan mengganti ideologi negara.

“Mereka punya motif bagaimana mengganti pancasila dengan ideologi yang mereka yakini yaitu khilafah islamiyah,” katanya.

Kelompok radikalisme, kata dia, bisa mengambil peluang untuk menyebarkan pemahaman mereka dengan memunculkan persepsi bahwa pemerintah gagal menangani pandemi corona.

Kebijakan pemerintah dengan membatasi aktivitas warga yang berimbas pada ekonomi juga bisa digunakan untuk memberi persepsi kepada masyarakat bahwa kebijakan pemerintah lemah.

Pembatasan aktivitas keagamaan juga bisa dimanfaatkan kelompok radikalisme untuk mempersepsi masyarakat terutama umat muslim, bahwa kebijakan tersebut merugikan umat Islam.

Hal senada diungkapnya Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, mengatakan, kebijakan pemerintah yang kurang tepat dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satunya tidak terkoodinasi dengan baik dalam membagikan bantuan kepada masyarakat, yang bisa digunakan sebagai peluang kelompok radikalisme untuk menyebarkan pahamnya.

Kelompok radikalisme, lanjut Ken, memanfaatkan lemahnya penanganan Covid-19 sebagai kelemahan sistem negara. Dengan begitu mereka bisa menyebarkan pemahaman bahwa ideologi yang mereka anut lebih baik dalam menangani corona.

“Ujungnya mereka sampaikan bahwa penanganan pemerintah terhadap Covid salah, ada yang salah dengan sistem yang dipakai negara. Pokoknya sistem itu harus diubah dan satu-satunya solusi adalah dengan negara Islam/ khilafah Islam” kata Ken.

Oleh karena itu, ia meminta aparat untuk waspada karena aksi terorisme belakangan ini dinilai baru awalan saja, puncaknya adalah di bulan ramadhan. Sebab kelompok teroris meyakini aksi amaliah membunuh orang kafir/ aparat di bulan ramadhan akan mendapat pahala berlipat ganda.

“Bila tidak diatasi dengan baik, khawatir kejadian konflik tahun 1998 bisa terulang kembali,” kata dia.

Sementara Pengamat Keamanan Internasional dari Universitas Indonesia, Aisha Kusumasomantri, menambahkan ancaman radikalisme dan terorisme tidak akan hilang. Ia meminta negara jangan lengah terhadap ancaman tersebut.

Disamping menangani corona, pemerintah kata dia juga harus fokus pada isu radikalisme. “Kalau kita perhatikan, negara mengalokasikan seluruh sumber daya untuk memerangi wabah, baik itu dibidang pengamanan, ekonomi, pendidikan, dan riset,” kata Aisha.

“Itu membuka peluang negara lengah, dan kemungkinan ada aksi terorisme,” Aisha melanjutkan.

Tags: CoronaCovid-19RadikalismeTerorisme

How Neuroplasticity Can Help You Get Rid Of Your Bad Habits

4th Desember 2019
Istrinya Jadi WNI, Umar Patek: Insya Allah Saya Sadarkan Teman-teman Lain

Istrinya Jadi WNI, Umar Patek: Insya Allah Saya Sadarkan Teman-teman Lain

21st November 2019
51 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, TNI AD Terbanyak

Panglima TNI Mutasi 99 Pati TNI, Berikut Daftarnya

29th Maret 2021
Kelompok Radikal Sakit Hati ke Ahok, Waspada Aksi Teror

Kelompok Radikalisme Jadi Alat Politik Oposisi Pemerintah

2nd April 2021
Pesawat Canggih Rusia Su-57 Jatuh

Pesawat Canggih Rusia Su-57 Jatuh

26th Desember 2019
Covid-19 Mewabah, Departemen Pertahanan AS Ingin Industri Pertahanan Tetap Bekerja

Covid-19 Mewabah, Departemen Pertahanan AS Ingin Industri Pertahanan Tetap Bekerja

28th Maret 2020
Cegah Aksi Teroris dan Lindungi Penyidik hingga Hakim, Pemerintah Keluarkan Peraturan Baru

Cegah Aksi Teroris dan Lindungi Penyidik hingga Hakim, Pemerintah Keluarkan Peraturan Baru

25th November 2019

Google Digugat ke Pengadilan

30th Oktober 2019

Angkatan Laut Amerika Dapat Kiriman Pesawat Tempur dari Boeing

27th April 2020

Bantah Pernyataan Eks Menteri Pertahanan, BNPT Enggan Beberkan Data

22nd November 2019

Deklarasi Benny Wenda Sebagai Presiden Papua Hanya Cari Panggung

4th Desember 2020

Cek Kesiapan Pasukan Garuda, Asops Panglima TNI: Satukan Niat dan Tekad

23rd September 2020

KRI Sultan Hasanuddin Latihan ’Bareng’ Kapal Perang Jerman

26th Agustus 2020

Joe Biden Menang, Karir Politik Prabowo Berakhir?

8th November 2020

Sebaiknya Masyarakat Ikuti Protokol Kesehatan dan Fatwa MUI Selama Covid-19

8th Mei 2020

BNPT: Idealnya Napiter yang Akan Bebas Sudah Bersumpah Setia ke NKRI

15th November 2019
  • Pedoman Pemberitaan
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Sitemap

© 2020 Copyright Gardanasional.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional

© 2020 Copyright Gardanasional.net

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In