Minggu, Januari 17, 2021
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Cegah Radikal Terorisme di Lingkungan Perusahaan Swasta, Ini Pesan Kepala BNPT

Irfan Mualim by Irfan Mualim
10th Juli 2020
in Nasional
0
Cegah Radikal Terorisme di Lingkungan Perusahaan Swasta, Ini Pesan Kepala BNPT
465
SHARES
727
VIEWS

JAKARTA – Upaya pencegahan paham radikal terorisme di lingkungan perusahaan swasta merupakan salah satu langkah memutus mata rantai terorisme di Indonesia. Karena terorisme, terjadi dimulai dengan pengaruh paham dan ideologi radikal yang menyasar siapapun atau kelompok-kelompok yang rentan. Bahkan tidak menutup kemungkinan karyawan perusahaan swasta juga dapat terpengaruh paham negatif tersebut.

Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam sambutannya saat membuka acara Sarasehan dan Seminar Pencegahan Online bersama Perusahaan Swasta.

Dirilis BNPT di Jakarta, Jumat (10/7/2020), Boy mengatakan, sejak dini para karyawan dan masyarakat secara umum harus dibekali pengetahuan tentang indikasi, gejala, dan langkah praktis dalam mencegah penyebaran paham dan ideologi radikal.

Apalagi radikalisme sebagai suatu paham yang berpotensi mendorong pada aksi kekerasan dan terorisme, dinana telah menggunakan berbagai pola penyebaran dan rekrutmen.

“Hal ini sangat penting diketahui oleh pemegang kebijakan di lingkungan kerja sebagai panduan untuk menilai dan mengawasi lingkungan kerja masing-masing,” ujarnya.

Dalam banyak kasus di lingkungan kerja, lanjut Boy, fenomena radikalisme banyak memanfaatkan ruang-ruang tertutup dan aktifitas ekslusif, sehingga sulit dideteksi dan diawasi.

Selain itu, gejala radikalisme di lingkungan kerja terkadang memanfaatkan kegiatan keagamaan untuk menanamkan doktrin ekslusif, intoleran, dan anti perbedaan.

Karena itu, fenomena ini harus segera dikenali, dipahami, dan diberikan porsi perhatian serius oleh para pemegang kebijakan di lingkungan kerja. Karena jika tidak, sangat mengganggu terhadap budaya korporasi yang sehat yang menanamkan kerjasama dan kebersamaan.

“Karena kalau dibiarkan dapat merusak pemikiran para karyawan di perusahaan tersebut. Yang paling membahayakan, radikalisme ini akan merusak pandangan ideologi dan wawasan kebangsaan karyawan sehingga karyawan tersebut bisa-bisa memilih jalan kekerasan untuk melakukan aksi  teror. Itu tidak boleh terjadi,” kata dia.
 
Ia menegaskan, tidak ada tendensi untuk menaruh curiga apalagi menuduh adanya radikalisme di lingkungan perusahaan swasta. Namun, pencegahan berangkat dari kesadaran bahwa tidak ada satupun masyarakat yang imun dari pengaruh paham radikal dan ideologi kekerasan.

“Jangankan karyawan dan pegawai perusahaan, di lingkungan TNI, Polri dan ASN pun sangat rentan dari pengaruh paham ini,” ujar dia.

Persoalannya adalah bukan di mana mereka bekerja, tetapi sejauh mana individu dan masyarakat memiliki daya tahan atau resiliensi dan daya tangkal atau resistensi yang kuat dalam menghadapi pengaruh paham tersebut.  

Boy sangat yakin, penguatan ideologi dan wawasan kebangsaan, penghargaan terhadap kearifan lokal dan wawasan keagamaan yang moderat di kalangan karyawan, merupakan daya tahan dan daya tangkal yang kuat dalam menghadapi fenomena radikalisme.  

“Rapuhnya wawasan kebangsaan, menipisnya pengetahuan kearifan lokal dan menguatnya pemahaman keagamaan yang tekstual dan dangkal merupakan kerentanan yang melekat dalam diri seseorang dan kelompok yang harus diwaspadai sejak dini,” kata Boy.

Sebagai sebuah solusi, kata Boy, tiada lain adalah senantiasa meningkatkan penguatan falsafah negara, ideologi Pancasila yang merupakan jalan tengah keberagaman bangsa dari sudut pandang suku, agama, ras dan golongan.
 

Sementara dalam kesempatan tersebut, Ketua Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengharapkan agar kalangan perusahaan swasta bisa ikut  serta menjadi agen penyebaran nilai-nilai kedamaian, anti radikalisme,  dan melakukan deteksi dini di lingkungannya.

“Ini sebagai upaya untuk membangkitkan semangat persatuan dan membangun perlawanan dalam membentengi perkembangan gerakan radikal,” ujarnya.

Rosan mengatakan, dengan adanya kegiatan seperti ini tentunya dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Selain itu, perusahaan-perusahaan swasta bisa memfasilitasi pembentukan forum kerukunan untuk mengamalkan nilai-nilai kedamaian, toleransi, dan inklusifisme.

“Selain itu kita juga bisa memfasilitasi pembentukan tim kewaspadaan dini, memfasilitasi keuntungan tim penanggulangan dan juga pencegahan paham radikalisme untuk membantu BNPT,” ujar dia.

Pihaknya berharap, perusahaan-perusahaan swasta bisa membantu mengembangkan berbagai bentuk kemitraan dengan masyarakat yang membutuhkan akses sosial untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan, dan ketidakadilan dalam pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR)  dari perusahaan.

“Atas nama Kadin Indonesia menyampaikan rasa terima kasih dan juga dukungan yang setinggi-tingginya kepada BNPT  dalam upaya terus menanggulangi dan juga mencegah radikalisme di Indonesia,” kata dia.

Ia berterima kasih kepada BNPT dan BUMN yang telah  meluncurkan buku panduan pencegahan radikalisme di BUMN dan juga di Perusahaan Swasta beberapa waktu lalu. Sehingga bisa menjadi panduan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan pekerjaannya masing-masing.

Tags: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)Boy Rafli AmarRadikal TerorismeTerorisme
2019 Radikalisme Menurut, Mahfud: 2020 Tetap Ada Potensi

Mahfud Doakan Tito Presiden 2024, Golkar Hanya Minta Fokus

1st Februari 2020
Canadair CL-215, Pesawat Amfibi Spesialis Pemadam Kebakaran

Canadair CL-215, Pesawat Amfibi Spesialis Pemadam Kebakaran

21st Maret 2020
Bakamla Jajaki Kerja Sama ke Lembaga Negara dan Universitas

Bakamla Jajaki Kerja Sama ke Lembaga Negara dan Universitas

24th Juli 2020
Fadli Zon: Pemerintah Lebih ‘Senang’ Urusi Habib Rizieq Ketimbang Pengumuman Kemerdekaan Papua

Fadli Zon: Pemerintah Lebih ‘Senang’ Urusi Habib Rizieq Ketimbang Pengumuman Kemerdekaan Papua

2nd Desember 2020
SU-30MKI, Jet Tempur Kolaborasi India-Rusia

SU-30MKI, Jet Tempur Kolaborasi India-Rusia

27th April 2020
Peduli Kesulitan Rakyat, Alumni Akabri ‘95′ Gelar Sejumlah Baksos

Peduli Kesulitan Rakyat, Alumni Akabri ‘95′ Gelar Sejumlah Baksos

16th Juli 2020
Panglima TNI: Nabi Muhammad Mengedepankan Akhlak dan Kebijaksanaan

Panglima TNI: Nabi Muhammad Mengedepankan Akhlak dan Kebijaksanaan

20th November 2019

Rekonstruksi Kasus Novel Baswedan Tertutup, Kuasa Hukum Kesal

7th Februari 2020

Eks Kepala BIN: OPM Baiknya Masuk Daftar Teroris Internasional

23rd Desember 2019

Tidak Seharusnya Agama dan Pancasila Dibenturkan

26th Juni 2020

Tugas Selesai, 213 Personel TNI Kembali ke Tanah Air

19th November 2019

KSAL dan KSAU Bakal Pensiun, Siapa Penggantinya?

6th Mei 2020

Duta Damai BNPT “Wajib” Bentengi Milenial dari Radikal Terorisme

5th Maret 2020

Penuhi Kebutuhan TNI dan Kemhan, Unhan Buka Fakultas MIPA Militer

13th Mei 2020

Rumah Layak Huni, Mimpi Renaldus Terwujud

9th Januari 2020

Polsek Ciracas Diserang, Setara Minta Jokowi Batalkan Pelibatan TNI Tanggani Terorisme

30th Agustus 2020
  • Pedoman Pemberitaan
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Sitemap

© 2020 Copyright Gardanasional.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional

© 2020 Copyright Gardanasional.net

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In