Rabu, April 14, 2021
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Waspada Istilah Kembali ke Al Qur’an dan Hadist

Irfan Mualim by Irfan Mualim
8th Agustus 2020
in Nasional
0
Waspada Istilah Kembali ke Al Qur’an dan Hadist
464
SHARES
725
VIEWS

JAKARTA – Karakter manusia Indonesia adalah manusia pejuang pantang menyerah yang membangun peradabannya dengan modal persatuan. Karenanya, memahami sejarah bangsa adalah sebuah kewajiban, sebab sejarah adalah penting untuk menguatkan karakter bangsa.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Bayt Quran, Syarullah Iskandar, mengatakan saat ini perlu diwaspadai ada pihak-pihak yang memunculkan istilah ‘kembali ke Al Qur’an dan Hadist’.

Menurutnya, kelompok ini sedang berupaya memutus sejarah keilmuan atau silsilah keilmuan agama Islam yang sudah terbangun selama ini.

“Mereka mengatakan ‘oh tidak usah kita mengikuti mahzab ini itu’ yang sebenarnya secara tidak langsung mereka justru sedang membangun mahzab baru, dan itu bahaya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).
 
Menurutnya, untuk memahami dan menggali teks-teks keagamaan perlu pendampingan orang yang berkompeten untuk terus berguru. Karenanya, dalam agama sebenarnya adalah fas`alu ahla adz-dzikri  “bergurulah kepada yang ahlinya”. 

“Kalau memahami Al Qur’an, misalnya hanya satu (1) ayat saja yang dipahami dan tidak dikaitkan dengan ayat yang lain, tentunya pasti ada yang kurang mengena pemahamannya,” kata dia.

“Hadis pun demikian. Karena mereka itu parsial ketika membaca sesuatu, tidak universal. Istilahnya kacamata kuda. Karena sumber mereka terbatas sesuai doktrin dari para gurunya dan tidak mencoba menelaah dari sumber-sumber lain,” Syarullah menambahkan.

Lebih lanjut, Syarullah mengungkapkan, selama dirinya menjadi narasumber dalam program deradikalisasi di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyadari bahwa mereka yang telah terpapar paham radikal terorisme itu, karena dulunya mereka dicekoki doktrin begitu saja tanpa melakukan tabayyun atau menelitu terlebih dahulu.

Ia menyarankan adanya upaya pencerahan kepada masyarakat untuk mencegah dan melindungi dari paham tersebut.

Syarullah mengajak para penceramah untuk menggunakan metode yang lebih friendly dalam menyampaikan dakwah agar lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh nalar masyarakat dan kaum milenial.

Sebagai contoh misalnya ‘frekuensi’ dalam memberikan pemahaman keagamaan agar lebih mengena ke masyarakat, harus ditingkatkan. Kedua pengembangan metode memberikan arahan, karena generasi milenial banyak perubahan dari yang sebelum-sebelumnya.

“Misalnya dia lebih visual ketimbang baca teks, nah kecenderungan-kecenderungan ini harus dibaca kemudian diisi dengan konten-konten yang menarik,” ujarnya.
 
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah juga merangkul tokoh agama dan masyarakat. Sebab tokoh agama mempunyai massa, sehingga ketika dirangkul diharapkan mereka bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat.

“Dakwahnya tentu saja harus memberikan keteladanan, kemudian harus sesuai konteks zaman yang ada,” katanya.

Tags: Al-QuranBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)Hadist
Program Deradikalisasi BNPT Kurang Optimal, Tegas Ombudsman RI

Radikalisme, Upaya Mengalihkan Isu Korupsi?

3rd November 2019
Waspadai Terorisme, BNPT Minta Digalakkan Slogan “Tamu Lapor Selama 24 Jam”

Waspadai Terorisme, BNPT Minta Digalakkan Slogan “Tamu Lapor Selama 24 Jam”

10th November 2020
Efek Covid-19, Ekonomi AS Prediksi PHK Bakal Tembus Angka 47 Juta

Efek Covid-19, Ekonomi AS Prediksi PHK Bakal Tembus Angka 47 Juta

31st Maret 2020
Pramuka adalah Harapan Bangsa, Kata Panglima TNI

Pramuka adalah Harapan Bangsa, Kata Panglima TNI

30th Oktober 2019
MUI: Ulama dan Dai yang Sebar Hoaks, Keluar dari Ajaran Nabi

MUI: Ulama dan Dai yang Sebar Hoaks, Keluar dari Ajaran Nabi

10th September 2020
Perketat Pengawasan Jelang Akhir Tahun, Satgas Pamtas Yonif 642 Amankan Pekerja Migran Non Prosedural

Perketat Pengawasan Jelang Akhir Tahun, Satgas Pamtas Yonif 642 Amankan Pekerja Migran Non Prosedural

20th Desember 2020
Museum Penanggulangan Terorisme Bernama Prakasa Rucira Garjita

Museum Penanggulangan Terorisme Bernama Prakasa Rucira Garjita

28th November 2019

Pasca Serangan Teroris, TNI Tingkatkan Pengamanan di Rumah Ibadah hingga Objek Vital

2nd April 2021

Proyek Jet Tempur Masa Depan Indonesia-Korsel, Belum Jelas Hingga Kini?

17th Oktober 2019

Kontak Tembak KKB di Papua, Satu Anggota Brimob Tewas

29th Februari 2020

Panglima TNI Sebar Ratusan Babinsa dan Babinkamtibmas Bawa Bansos ke Daerah Terpencil

24th Juli 2020

Primordial Bisa Rusak Perdamaian Bangsa

8th November 2019

Eks Napi Terorisme Butuh Pemberdayaan Ekonomi

23rd Oktober 2019

Idham Azis Terpilih Kapolri, KSAD Harap Kerja Sama TNI-Polri Makin Meningkat

31st Oktober 2019

Operasi Sadar-01, Satgas Konga Berhasil Dapatkan Senjata hingga Pistol

6th November 2019

Deklarasi Kemerdekaan Papua Versi Benny Wenda Adalah Makar?

4th Desember 2020
  • Pedoman Pemberitaan
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Sitemap

© 2020 Copyright Gardanasional.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional

© 2020 Copyright Gardanasional.net

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In