Jumat, Januari 22, 2021
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Budayawan: Masyarakat Harusnya Bangun Aliansi Anti Narasi Radikal dan Anarkisme

Irfan Mualim by Irfan Mualim
18th Oktober 2020
in Nasional
0
Budayawan: Masyarakat Harusnya Bangun Aliansi Anti Narasi Radikal dan Anarkisme
463
SHARES
724
VIEWS

SEMARANG – Demonstrasi seharusnya menjadi media penyampai aspirasi. Karena itu, harus memperhitungkan subtansi tujuan dan efektifitas cara mencapai tujuan, sehingga tidak dimanfaatkan kelompok tertentu dengan narasi meradikalisasi menuju anarki. Sebab kelompok radikal selalu menyenangi konflik.

Budayawan Indonesia, Ngatawi Al Zastrouw, mengatakan masyarakat sebaiknya membangun aliansi anti narasi radikal dan anti tindakan anarkisme. Disamping memperkuat diri dengan cara menggali, mengeksplorasi suatu nilai-nilai yang sudah ditanamkan para leluhur bangsa dahulu.

“Hal ini pada dasarnya watak dari konstruksi budaya tradisi nusantara itu adalah tradisi integratif dan harmoni. Hal inilah yang membuat kita bisa bertahan sampai sekarang ini,” ujarnya di Semarang, Sabtu (17/10/2020).

Agar masyarakat dapat membuat counter narasi terhadap narasi radikalisme dan intoleransi, maka harus memperkuat khazanah dan contoh-contohnya, baik perspektif hidup dalam tradisi, maupun sistem nilai yang berkembang di masyarakat.

Ia menilai, selama ini yang menjadi penyebab suburnya narasi radikal dan tindakan anarkis, dikarenakan kelompok radikal sudah menguasai ruang media.

“Ruang media tidak ada yang bisa mengontrol, sehingga mereka sangat produktif memproduksi narasi radikal. Akhirnya seolah-olah menjadi subur. Karena hampir setiap hari mengisi ruang itu,”kata dia.

Selain itu, masyarakat juga harus bisa mengontrol secara bijak agar tidak mudah dimanfaatkan kelompok tersebut. Karena sejatinya, masyarakat memiliki mekanisme pertahanan diri untuk menolak hal-hal seperti itu.

Ia mencontohkan di Wonosobo. Dimana Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak dapat masuk, sebab banyak tokoh-tokoh mengeksplorasi dan mengaktualisasikan secara tepat. Sehingga kaum radikal disana tidak bisa masuk dan langsung ditolak dengan sendirinya.

“Misalnya HTI disana tidak bisa masuk, organisasi yang radikal lainnya pun juga tidak bisa berdiri disana (Wonosobo),” katanya.

Oleh karena itu, perlu ada peningkatan awareness (kesadaran) dan kepedulian, bahwa masalah bisa jadi ancaman. Selain itu, meminta pemerintah ikut berperan melakukan aksi membangun narasi anti radikal kepada masyarakat.

Dimana ada dua gerakan agar pemerintah bisa ikut berperan. Pertama, strategi above the line, yang mana berupa kebijakan-kebijakan dan produk-produk hukum yang bisa mendorong terhadap tumbuhnya program tersebut.

“Termasuk membangun narasi-narasi wacana-wacana di tingkat elit, misalnya daerah-daerah sampai ke tingkat RT itu bisa membuat kebijakan yang bisa melokalisir, mendeteksi terhadap gerakan ini. Ini yang above the line,” ujarnya

Kedua, strategi below the L
Line, yaitu stategi pada level apapun untuk menata hati. Dimana pemerintah bisa mendorong bekerja sama dengan tokoh masyarakat, adat, dan agama untuk sesering mungkin melakukan silaturahmi, dialog, dan atau pendamping dengan masyarakat.

“Pemerintah berkolaborasi secara sinergis dengan tokoh-tokoh penting di masyarakat untuk melakukan anjangsana, silaturahmi, dialog. Itu level below the line,” ujar dia.

Masalah Laut Natuna Jangan Diperkeruh, Tegas Panglima Kogabwilhan I

Masalah Laut Natuna Jangan Diperkeruh, Tegas Panglima Kogabwilhan I

5th Januari 2020
Peringatan Pengabdian 32 Tahun Akabri, KSAL:Bagikan Ribuan Bansos hingga Bedah Rumah

Peringatan Pengabdian 32 Tahun Akabri, KSAL:Bagikan Ribuan Bansos hingga Bedah Rumah

27th Juli 2020
Panglima TNI: TNI Siap Dukung Vaksinasi Nasional Covid-19

Panglima TNI: TNI Siap Dukung Vaksinasi Nasional Covid-19

1st Januari 2021
Peduli Terhadap Sesama, Personel Satgas Yonif 125 Bantu Persalinan Warga Papua

Peduli Terhadap Sesama, Personel Satgas Yonif 125 Bantu Persalinan Warga Papua

7th September 2020
Panja Jiwasraya DPR RI: Jampidsus Kejagung Kekurangan Bahan

Aset Jiwasraya Dijual, Bayar Cicilan Nasabah

11th Maret 2020
Semangat Toleransi, Harus Diprioritaskan ke Kelompok yang Rentan Radikalisme

Semangat Toleransi, Harus Diprioritaskan ke Kelompok yang Rentan Radikalisme

8th Januari 2020
Pesawat Canggih Rusia Su-57 Jatuh

Pesawat Canggih Rusia Su-57 Jatuh

26th Desember 2019

New Normal, Panglima TNI Tinjau Kesiapan Kota Pekanbaru

14th Juni 2020

Radikalisme, Paham Menyimpang dan Perlu Diluruskan

20th Juni 2020

Celana Dalam Abu Bakar Al-Baghdadi Jadi Bukti Kematian

29th Oktober 2019

Jangan Dramatisir Deradikalisasi, Kata Menkopolhukam

1st November 2019

Pucuk Pimpinan Kamla Zona Timur Berganti

15th November 2019

Rahmad Nazar Hasibuan, Napiter Penyerang Polda Riau 2018 Dipindahkan

14th Maret 2020

Tujuh Kelompok Teroris Dihukum Mati

27th November 2019

Besok, PA 212 Aksi di Istana Negara

20th Februari 2020

Sumber Daya dan Sains, Ujung Tombak Lawan Corona

10th April 2020
  • Pedoman Pemberitaan
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Sitemap

© 2020 Copyright Gardanasional.net

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kabar Mabes
  • Alutsista
  • Internasional

© 2020 Copyright Gardanasional.net

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In